Segelas kopi pertama di hari ini..
Hari masih terlalu dini untuk dilalui oleh segelintir
manusia. Lihat saja, di luar sana jalanan masih bisu, menyepi menanti lampu
jalanan dimatikan. Langkah-langkah tersapu debu-debu yang perlahan hilang. Kemarin
malam, langit mengguyur kota; menenggelamkan tetesan duka. Semua, telah berlalu
bersama waktu dan tanda tanya yang mengikuti, ataupun penyesalan di sebaliknya.
Berteriak keras di dalam dinding hati, lantang namun tak ada yang mendengar. Segelintir
manusia menunggu hari yang baru tiba, melepaskan rantai yang membelenggu dengan
harapan yang siap mengudara.
Segelas kopi pertama di hari ini terdiam di sudut ruangan. Tanpa tanda tanya, tanpa penyeselan, dia perlahan hilang. Merelakan dirinya dibiarkan habis tak tersisa.
Di sini, di ruangan ini, aku sedang sibuk merangkai mimpi. Dengan ucapan-ucapan permintaan yang perlahan keluar dari celah bibir kepada yang Maha Kuasa, mengalun merdu di antara kesunyian yang masih saja merasa angkuh. Harapanku berlinang madu, karena kau dan aku tau, jalan selalu ada. Mari memulai hari dengan harapan yang telah menanti.
Komentar
Posting Komentar