Lalu, kamu tertegun bersandarkan ragu, mengeluh disela-sela waktu. Dinding-dinding malam beserta lampu jalan adalah jelemaan masa lalu. Menampik realita; manusia selalu sampai pada titik itu. Kamu yang menunggu datangnya gelap, kamu juga yang terjerembap. Di dalamnya, kamu hanya berpasrah. Terserah, kemana roda malam akan membawamu. Berpegangan erat pada bumi, menunggu datangnya terang. Membawa beban, melintasi malam.
Menulis adalah cara berteriak dalam sunyi.