Pantulan cermin memampang sebuah raga.
Seketika, rindu masa sebelum dewasa,
Kala dengan leluasa melemparkan canda tawa.
Matahari hendak terbenam,
Menuntun langkah untuk pulang.
Lembar demi lembar terisi tinta,
Goresan manis dari beberapa teman nan indah dipandang.
Tak pernah luput dari akal pikiran,
Kala putih-abu menjadi sebuah kebanggaan.
Seketika, rindu masa sebelum dewasa,
Kala dengan leluasa melemparkan canda tawa.
Matahari hendak terbenam,
Menuntun langkah untuk pulang.
Lembar demi lembar terisi tinta,
Goresan manis dari beberapa teman nan indah dipandang.
Tak pernah luput dari akal pikiran,
Kala putih-abu menjadi sebuah kebanggaan.
Komentar
Posting Komentar