Sebelum memulai rutinitas baru sebagai maba(=mahasiswa baru), saya beserta 8 rekan saya lainnya sepakat untuk melakukan perjalanan menuju Jawa Timur tepatnya menuju Kabupaten Malang.
Dimulai dari tempat kita tinggal, Bandung.
Setelah menetapkan tanggal keberangkatan, kita lantas membeli tiket kereta Malabar yang berjurusan Bandung-Malang.
Semua tiket sudah terkumpul dan saya menjadi pemegang tiket tersebut sampai hari H tiba.
Sampailah kita pada hari H.
Jam keberangkatan kereta ditetapkan pada pukul 16:00.
Terbangun pada pukul 08:00 saya lantas berkemas melengkapi perlengkapan yang sudah dipersiapkan seblumnya.
Karena berstatus sebagai calon mahasiswa baru, ada beberapa urusan yang harus diselesaikan di kampus sebelum keberangkatan menuju Malang.
Bertemu teman, membuat surat sakit, dan bertemu dengan saudara adalah hal lainnya yang harus saya selesaikan.
Alhasil, keteledoran mengatur waktu membuat saya terlambat sampai ke stasiun.
Saya datang melebihi jam keberangkatan kereta Malabar.
Sempat terjadi sedikit perselisihan antara saya dan teman-teman saya.
Namun setelah melakukan perundingan, akhirnya kita setuju untuk tetap berangkat dengan menggunakan kereta lainnya.
Kereta jurusan Yogyakarta adalah kereta yang kita pilih.
Pada pukul 19:00 akhirnya kita berangkat menuju Yogyakarta.
Sesampainya di Yogyakarta pada pukul 04:00 kita lantas mencari sarapan dan mencari tempat menginap sebelum keesokan harinya berangkat menuju Malang.
Ketika terdampar di Jogja (1) |
Ketika terdampar di Jogja (2) |
Sempat terjadi kejadian konyol saat dalam perjalanan menuju Malang.
Saat semua sedang tertidur lelap, salah seorang teman saya(Novan) terbangun dan mendengar salah seorang penumpang lainnya menyebut "Malang Malang"
Novan yang panik karena mengira sudah sampai di Malang lantas membangunkan yang lainnya dan segera berkemas sebelum kereta ini kembali melaju.
Kita yang panik dengan sesegera mungkin berkemas dan bersiap untuk turun di stasiun ini.
Namun ketika belum semua selesai berkemas, kereta sudah bersiap-siap untuk maju.
Lantas kita yang panik segera menuju pintu keluar kereta.
Panji(rekan saya) menjadi yang terdepan dan langsung melompat turun ketika kereta sudah mulai melaju perlahan, diikuti oleh saya dan Reno dibelakangnya yang ikut melompat.
Setelah itu, kereta mulai menambah kecepatannya. dan....... bintang utama kita (om farhan) nekat untuk melompat walaupun kereta sudah tidak dalam kecepatan pelan.
Ketika Farhan menghampiri, spontan kita bertiga tertawa karena kenekatan dan wajah farhan yang "cemong" akibat melompat tadi.
Ternyata ini belum sampai Malang, kita turun sebelum stasiun yang telah ditetapkan.
Sebelum berangkat menuju Gunung Semeru |
Sampailah kita di stasiun Malang dan bertemu rekan-rekan lainnya.
Bersiap melanjutkan tujuan kita, mendaki Gunung Semeru.
Dimulai dari naik angkutan umum, dan menyewa sebuah jeep, kita berangkat menuju gunung semeru. Bertemu dengan pendaki lainnya saat di jeep, membuat suasana terasa lebih hidup.
Sesampainya disana, setelah melakukan pendaftaran kita lantas mulai melakukan pendakian.
Karena hari sudah mulai gelap, kita memilih untuk mendirikan tenda di Danau Ranu Kumbolo.
Disini sangat ramai, banyak sekali pendaki lainnya yang juga ingin menikmati salah satu keindahan alam Indonesia. Ranu Kumbolo, memang sangat indah seperti yang orang-orang katakan.
Kita menikmati malam disini tanpa penyesalan, lelah pun tak terasa saat kita bersantai sambil memandangi pantulan cahaya dari danau tersebut.
Padang Savana, saat perjalanan menuju Kalimati |
Sesampainya di Kalimati, segera kita mendirikan tenda karena langit sudah mulai menghitam. Ternyata tenda yang kita gunakan sempat tertiup angin ketika di Ranu Kumbolo yang mengakibatkan salah satu sisi tenda tersebut robek. Dengan pealatan seadanya kita menutupi kerobekan tersebut.
Dilanjutkan dengan istirahat, karena dinihari nanti kita bersiap melakukan pendakian ke puncak Gunung Semeru.
3676 mdpl |
Kita, mengintip keindahan alam Indonesia dari atap pulau Jawa.
Terimakasih, kawan.
( Fadly Maulana Saputra, Faisal Rahmansyah, Farhan Tivaldy Wiranta, Gumilar Panji, Ihsan Fajar, Novan Andhika, Rio Desriana Gustaf, Robby Muhammad Taufik) Disana, bersama.
Komentar
Posting Komentar